Haris Daulay:kita hanya mempertahankan hak kita dan memperjelas batas wilayah antara kebun masyarakat dan kebun perusahaan

Foto Masyarakat petani Kali Kapuk saat melaksanakan musyawarah terhadap.aksi tgl 25 November nanti

Sontiank.Com.Tambusai-Masyarakat yang tergabung dalam.Forum Perjuangan Petani Kali.Kapuk Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai dalam waktu dekat akan melakukan membangun parit gajah sebagai batas  wilayah antara kebun masyarakat dengan kebun PT MAI.

Hal ini terungkap dari hasil.musyawarah yang digelar masyarakat petani Kali.Kapuk Rabu 11 November 2020 dan hasil keputusan rapat tersebut adalah pada tanggal 25  November akan dibangun parit gajah sebagai batas wilayah antara kebun masyarakat dengan kebun perusahaan.Hal ini dilakukan untuk mengindari peyerobotan yang dilakukan oleh Perusahaan yang terus dilakukannya ,padahal patok batas wilayah antara kedua belah pihak telah disepakati bersama hingga saat ini jumlah lahan masyarakat petani adalah seluas 1647 hektar dan.sekarang sudah menyusut sekitar 200 hektar karena penyerobotan.

Demikian dikatakan Haris Daulay Ketua Forum.Komunikasi Perjuangan Petani Kali Kapuk Desa Batang Kamu.Menurutnya sesuai hasil kesepakatan bersama yang dilakukan dikantor Bupati Rokan Hulu beberapa waktu yang lalu sudah sangat jelas masing masing pihak harus bisa.menahan diri dan tidak menyerobot laham yang telah disepakati batasnya,namun nyata pihak perusahaan terus melakukan peyerobotan diperkirakan sudah mencapai 200 hektar.

"kita dari Masyarakat petani hanya mempertahankan hak kita agar tidam.diambil oleh orang lain makanya kita buat parit gajah agar batas tersebut lebih jelas,"ujarnya.

Sementara itu salah seorang anggota kelompok tani Kali Kapuk Roy Jhonson juga mengatakan bahwa dirinya dan seluruh anggota akan siap melakukan apa yang telah menjadi keputusan dalam Rapat.

Maka pada tanggal 25 November mendatang harus dilakukan pembuatan parit gajah dan seluruh anggota harus turun kelapangan karena ini merupakan hasil perjuangan bersama dan hak masyarakat yang harus dipertahankan,jika pada pertemuan beberapa waktu yang lalu.masyarakat sudah dirugikan seluas 623 hektar maka untuk saat ini masyarakat tidak mau dirugikan lagi,karena kondisi saat ini mereka tetap melakukan penyerobotan jika tetap dibiarkan maka habis seluruh lahan masyarakat.

"kita tidak mau rugi lagi makanya parit gajah tersebut tetap akan dibangun di batas wilayah yang sering disengketakan.,harapan kita tidak ada gejolak dalam aksi yang digelar nanti,"jelasnya.(sy)

 

Related Post

Tinggalkan Komentar

sontiank.com

Merupakan Media Online yang berada di Riau dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang