Sontiank.Com.Pasir Pengaraian- Kepala BPN Rokan Hulu Tarbarita S.SIT,MH akhirnya angkat bicara terkait tudingan pengusiran oknum wartawan dikantor BPN Rokan Hulu oleh stafnya beberapa waktu lalu, padahal hanya mengamankan supaya tidak.ada keributan yang terjadi diruang pelayanan Publik di Kantor BPN oleh oknum LSM.
Hal ini.dikatakan BPN saat menggelar konfrensi pers bersama staf Rabu (4 /11) di ruang kerjanya.Dalam siaran persnya dijelaskan bahwa kronologis kejadian sebenarnya adaalah stafnya melerai oknum LSM saat ribut dengan Kadus Desa Muara Dilam di ruang Pelayanan Publik ,karena keributan tersebut bisa.mengganggu masyarakat yang lain untuk mengurus sertifikat di BPN sehinga oknum LSM.dan Kadus disuruh keluar dari ruang pelayanan kantor. Namun karena tersulut emosi disuruh keluar sehingga terjadi keributan antara staf kantor. BPN dengan oknum LSM,ditambah lagi adanya pemotretan dan pengambilan video oleh rekan oknum LSM yang kemudian mengaku sebagai wartawan dengan menunjukkan jartu pers, padahal saat awal masuk di ruangan kantor, dia hanya mengaku teman dari LSM tersebut dan setelah mengaku sebagai wartawan tidak ada lagi dihalangi untuk pemotretan maupun pengambilan video.
"kita tidak mengetahui kalau.beliau itu adalah seorang wartawan,makanya dilarang oleh staf mengambil foto dan video ,karena saat ditanya sebelumnya dia hanya teman dari oknum LSM itu,"ujar Tarbarita.
Kemudian.dikatakan Tarbalita dari penggalan video durasi 2 menit tersebutlah , tersulut emosi para jurnalis yang ada di Rohul sehingga terjadi aksi solidaritas wartawan dikantor BPN keesokan harinya Jumat (23/10), dengan tuntutan meminta maaf secara terbuka dan tidak mengulangi hal yang sama untuk kedepannya kepada insan pers. Permitaann maaf secara terbuka tersebut sudah.dilakukan oleh staf termasuk Kepala.BPN Rokan Hulu dan setelah itu aksi langsung bubar.
"kita sangat menyayangkan sikap dari oknum LSM dan oknum Wartawan tersebut,padahal sehari sebelumnya permasalahan ini sudah selesai dan mereka pulang dengan salam komando karena terlayani dengan baik pada saat itu dan kita menganggap permasalahan ini sudah selesai ,"ujarnya.
Tapi kenyataannya karena video durasi 2 menit menit yang direkam oleh oknum.wartawan yang dibagikan kepada kawan kawannya sehingga terjadilah Aksi Solidaritas dikamtor BPN. Padahal kronologis kejadian jelas terekam di CCTV bagaimana awal kejadian sampai terjadinya keributan di ruang pelayanan.
Kemudian diterangkan Tarbarita usai meminta maaf secara terbuka dan salam.komando ,para awak.media membubarkan diri karena hari Jumat dan mendapat kabar bahwa para awak media makan bersama di salah satu Rumah Makan maka dengan inisiatif sendiri diutus beberapa orang staf untuk menemani sebagai wujud persahabatan atas, kesalahan pahaman yang terjadi..Namun anehnya keesokan.harinya mereka (oknum wartawan dan oknum LSM) tersebut melaporkan permasalahan ini ke Polres Rokan Hulu. karena masuk proses hukum maka perlu dilakukan pembelaan hukum karena menyangkut nama baik pribadi maupun institusi.
"Jika sudah sampai.ke ranah hukum.tentunya kita melakukan pembelaan secara hukum atas tudingan yang mereka sampaikan,dan apa yang kita sampaikan ini berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya, dan bukan mengada ada dan bukti videonya jelas masih ada di CCTV,," tegas Tarbalita Simorangkir Kepala BPN Rokan Hulu
Ditempat terpisah Koordinator.aksi Solidaritas wartawan dikantor BPN Alfian Gondrong kecewa dengan sikap oknum wartawan dan LSM yang melaporkan masalah tersebut ke Polres Rokan Hulu padahal tuntutan dari aksi yang dilakukan.sudah dipenuhi.oleh Kepala BPN Rokan.Hulu dan staf artinya permasalahan sudah selesai dan hubungan baik kembali terjalin,namun tanpa.konfirmasi oknum.wartawan tersebut.langsung melaporkan masalah ini ke Polres Rokan Hulu padahal malam sebelum aksi ada kesepakatan yang telah dibuat melalui rapat kecil sehingga arah dan tujuan aksi ini jelas.
,"kita kecewa dengan sikap kawan se profesi ini, sebagai bentuk rasa solidaritas kawan kawan dengan paa yang telah terjadi terhadap dirinya kita melakukan aksi di Kantor BPN ,tapi kenapa saat melaporkan masalah ini ke ranah hukum tidak minta pendapat kawan kawan yang telah ikut dalam aksi tersebut dan langsung dilaporkan,padahal secara terbuka mereka sudah meminta maaf ,"ungkapnya dengan kesal. (Pie)